Home · About Me · Sitemap ·

Sultan Ibrahim bin Adham~ Siri 2


 Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke Masjidil Al-Aqsa. Untuk bekal diperjalanan, dia membeli 1kg kurma dari pedagang tua dekat Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak dekat timbangan. Menyangka kurma itu sebahagian dari yang dia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
----------------------------------------------------------------------
Setelah itu dia terus berangkat menuju Al- Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al-Aqsa. Seperti biasa, dia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra.  Ia solat dan berdoa khusyuk sekali. Tiba tiba dia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya, 

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan warak yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana 4 bulan yang lalu dia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram,"jawab malaikat yang satu lagi.

Ibrahim bin Adham begitu terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. 

"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar. 

Dia terus berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Apabila sampai di Mekkah, dia terus menuju tempat penjual kurma itu, tetapi dia tidak bertemu pedagang tua itu melainkan seorang anak muda .

"4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. Di mana dia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?" 
Lantas Ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita,"Engkau sebagai ahli waris orang tua itu, mahukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjurku makan tanpa izinnya?"

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.Tapi bagaimana dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasi mereka kerana mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.."

"Di mana alamat saudara-saudaramu? Biar saya temui mereka satu persatu."

Setelah menerima alamat, Ibrahim bin Adham pergi menemui mereka. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 

4 bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakhra. Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulunya bercakap-cakap.

"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain."

"Oh, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi. Dia telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram kerana masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."

Wallahua'lam

P/S Sumber



Artikel berkaitan:

2 Komen untuk "Sultan Ibrahim bin Adham~ Siri 2"

  1. itu la yee.. cari rezeki pun kena fikir halal haram kerna untuk dibuat makan... bagus cerita ni...

    BalasPadam
  2. betul tu kazman@sue..
    kena muhasabah diri..
    kena perbaiki diri..
    bukan kata orglain, diri sendiri jugak ni

    BalasPadam

Komen anda amat dihargai